PENGERTIAN CETAK SABLON
Cetak sablon merupakan proses
stensil untuk memindahkan suatu citra ke atas berbagai jenis media atau bahan
cetak seperti : kertas, kayu, metal, kaca, kain, plastik, kulit, dan lain-lain.
Wujud yang paling sederhana dari stensil terbuat dari bahan kertas atau logam
yang dilubangi untuk mereproduksi atau menghasilkan kembali gambar maupun hasil
dari suatu rancangan desain. Stensil tersebut selanjutnya merupakan gambaran
negatif dari gambar asli atau original dimana detail-detail gambar yang
direproduksi memiliki tingkat keterbatasan terutama bila mereproduksi
detail-detail yang halus. Pada teknik cetak sablon acuan yang berupa stensil
dapat juga melalui tahapan fotografi, yang pada umumnya dikenal dengan istilah
film hand cut.Film photographi dan emulsi stensil direkatkan ke atas alat
penyaring (screen) yang dibentangkan
pada sebuah bingkai yang terbuat dari bahan kayu maupun logam yang berfungsi
sebagai pemegang bagian dari suatu desain, dan harus mampu menahan bagian yang
digunakan selama proses penyablonan berlangsung. Adakalanya para perancang
grafis melakukan tahapan desain secara langsung pada permukaan alat penyaring
dengan bahan yang disebut “tusche” dan kemudian menutup eseluruhan sablonan
dengan lem. Tusche selanjutnya dicuci dengan bahan pelarut agar diperoleh
bagian yang dapat mengalirkan tinta pada permukaan alat penyaring.
Pada awal abad ke 20 proses
pelaksanaan cetak sablon mulai menggunakan kain/screen yang terbuat dari bahan
sutera yang semula dipergunakan untuk menyaring tepung. Dari sinilah maka
istilah cetak sablon dikenal dengan sebutan “silk
screen printing” yang digunakan pada tahapan proses cetak.
Karena sutera harganya cukup mahal, serta memiliki kekuatan yang kurang baik,
serta secara dimensional kurang stabil, maka kemudian diganti dengan bahan yang
terbuat dari nilon dan selanjutnya dengan poliester. Sedangkan untuk keperluan
cetak, alat-alat atau benda-benda elektronik dipergunakan kain (screen) yang terbuat dari bahan stainless
steel/logam.
Serat kain dibuat/dianyam/dirajut menurut
standar dan diproduksi dengan berbagai ukuran tergantung dari tingkat ketebalan
serat benang yang akan menghasilkan tingkat kerapatan anyaman
No comments:
Post a Comment